Kiamat dan Sombong [13]

Imam Fakhruddin [03-04-2023]; Mendengar kata kiamat seolah-olah tidak ada lagi harapan untuk mengejar mimpi di dunia ini, yang terfikir hanyalah amal dan ibadah untuk menghadapi kiamat. Karena tidak ada yang tahu kapan terjadinya hari kiamat, dan dengan kesibukan aktifitas makhluk tuhan terhadap kepentingan dunia, maka mereka lupa akan kekuasaan Allah yang menguasai hari akhir. Nah, apakah kita tetap akan mempertahankan kesombongan, keangkuhan dan kehebatan di dunia ini? mau sampai kapan kita akan sadar atas isi hati kita yang sombong ini? oleh karena itu, cobalah kita untuk interopeksi diri, sadar diri dan bangun dari dunia yang penuh dengan permainan dan sandiwara. Harta, Tahta dan Ilmu yang tinggi yang Allah berikan kepada hambanya kadang sebagai anugerah, namun kadang sebagai ujian, yang apabila kita tidak bisa memahami dan menyadari hal itu, maka hal itu akan menjadi sumber “KESOMBONGAN” yang dibangga-banggakan, padahal hanyalah titipan.

Alangkah baiknya kita manfaatkan kesempatan waktu luang dan sehat ini untuk melaksanakan ibadah di bulan yang mulia ini, untuk mendapatkan keutamaan sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Syaidina Ali:

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمْنًا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ

Artinya: “Pada malam ketiga belas, pada saat hari kiamat ia akan selamat dari segala macam keburukan.”