Antara Firaun dan Berkah [7]

Imam Fakhruddin [28-03-2023]; Tidak asing ditelinga jika disebut nama “Firaun”, seorang makhluk yang dzolim, kejam, biadab tidak memiliki pri kemanusiaan, dan yang lebih parah lagi adalah mengaku dirinya sebagai tuhan. Oleh karena itu, banyak kita temui dalam kehidupan sekarang ini, ketika terdapat orang-orang yang perbuatannya, tingkah lakunya, dan sifat-sifatnya keji, biadab, dzolim, angkuh, dan tidak berprikemanusiaan maka mendapat predikat “Firaun”. Hal demikian terkadang memang sudah menjadi karakter yang tidak disadari oleh pribadi masing-masing, Namun ada juga yang lebih parah, bahwa sudah mendapat predikat Firaun pun ianya tidak mau berubah dan bertaubat, malah mempertahankan sifat ke Firaunannya. Nah, pada kesempatan ini, sesuai dengan yang disampaikan oleh Syaidina Ali tentang keutamaan Sholat Tarawih pada malam ke 7 yakni;

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ

Artinya: “Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Hamman.”
Melihat begitu besarnya fadhillah/keutamaan sholat tarawih pada malam ke 7, maka kesempatan ini tentu sebuah peluang yang jangan sampai disia-siakan untuk menggapai pertolongan yang sangat agung, sebagaimana seperti pertolongan Allah kepada Nabi Musa saat hidup dan berada dikepemimpinan Raja yang Dzolim, biadab dan tidak berkeprimanusiaan. semoga dengan keutamaan yang besar ini dapat memberikan “Berkah” kepada kita semua dan terhindar dari segala bala’ serta mendapat keridhaan Allah swt. Amiiin… [Semoga Bermanfaat]